3 Pemain Jebolan La Masia yang Terlupakan
BolaSkor.com - Akademi Barcelona, La Masia, merupakan satu di antara akademi terbaik di dunia. Beberapa talenta besar lahir dari akademi yang terkenal dengan filosofi tiki-taka tersebut.
Xavi, Andres Iniesta, Carles Puyol, Victor Valdes, Sergio Busquets, Pep Guardiola, Jordi Alba, Gerard Pique, hingga Lionel Messi adalah deretan pemain bintang yang menempa ilmu di La Masia dan sukses di Barcelona.
Baca Juga:
Barcelona Tidak Berminat Jual Ansu Fati ke Manchester United
Hasil Laga Liga-liga Eropa: Bayern Munchen Juara, Barcelona Jaga Momentum
Namun, ada juga beberapa pemain yang memutuskan pergi untuk mencari peruntungan lain. Beberapa dari mereka juga sadar diri sulit menembus tim utama bila bertahan.
Berikut ini adalah tiga pemain yang merupakan jebolan La Masia, namun sering dilupakan:
Takefusa Kubo (Real Madrid)

Takefusa Kubo bergabung dengan La Masia pada 2011 ketika berusia 10 tahun. Dia menghabiskan empat tahun di La Masia dan mendapatkan julukan Lionel Messi dari Jepang.
Pada musim pertamanya ketika tampil pada Barcelona U-11, Kubo mengemas 74 gol dalam 30 pertandingan. Tak heran, pada musim ketiga ia dipromosikan ke U-14.
Namun, kisah Barcelona dan Kubu berakhir setelah terbukti melanggar kebijakan transfer internasional untuk pemain di bawah usia 18 tahun.
Takefusa Kubo pun kembali ke Jepang dan bermain untuk FC Tokyo. Ia tampil pada 30 pertandingan dengan mengemas 6 gol plus empat assist.
Takefusa Kubo pun menjadi rebutan Real Madrid dan Barcelona. Namun, sang pemain memilih El Real. Menurut Kubo, Madrid berhasil meyakinkannya.
"Real Madrid sangat ingin merekrut saya. Mereka menunjukkan kepada saya rencana yang dimiliki untuk karier saya. Saya benar-benar menyukainya," terang Takefusa Kubo.
Andre Onana (Ajax)

Andre Onana direkrut Barcelona pada 2010 setelah tampil mengesankan pada akademi Samuel Eto'o. Pemain asal Kamerun tersebut menghabiskan waktu lima tahun di Spanyol sebelum angkat kaki ke Ajax Amsterdam.
Dengan keberadaan Marc-Andre ter Stegen dan Claudio Bravo pada Barcelona senior ketika itu, Onana sadar peluangnya tampil sangat kecil. Sang kiper pun mengambil langkah pergi dari Camp Nou.
Sejak pindah ke Ajax, Onana terus mengembangkan kemampuannya. Dia memenangi gelar domestik dan membawa Ajax hingga semifinal Liga Champions musim lalu.
Selain itu, Onana juga menjadi pemain terbaik Kamerun dan penjaga gawang Afrika terbaik pada 2018. Onana tampil dalam 178 pertandingan dengan catatan 74 clean sheet.
Andre Onana pun tak menutup pintu kembali ke Barcelona. Namun, ia memilih fokus membela Ajax.
"Saya masih berhubungan baik dengan petinggi dan pelatih Barcelona. Barcelona adalah rumah saya," ujar Onana.
"Jika bisa kembali, saya akan kembali. Namun, untuk sekarang, saya adalah penjaga gawang Ajax dan saya akan melihat apa yang terjadi," timpalnya.
Keita Balde (AS Moanco)

Keita Balde bergabung dengan La Masia ketika berusia sembilan tahun. Pemain asal Senegal tersebut pergi ke Lazio pada 2011. Ia baru bisa bermain satu tahun kemudian karena harus menunggu mendapatkan kewarganegaraan Spanyol dan paspor Uni Eropa agar Lazio bisa mendaftarkannya.
Lazio menjadi tempat bagi Balde untuk memperbaiki diri. Ia mengemas 31 gol dan 22 assist selama lima tahun di Lazio. Kemudian, ia dibeli Monaco untuk menggantikan peran Kylian Mbappe yang menuju Paris Saint-Germain.
Keita Balde mengaku berutang budi kepada Barcelona. Eks Inter Milan itu tak keberatan jika kembali membela Blaugrana.
"Mari lihat apa yang terjadi. Saya ingin bermain di Spanyol pada level profesional. Cepat atau lambat, saya ingin kembali," ujar Balde.
"Saya memiliki ingatan yang sangat baik dengan La Masia. Saya memulai semuanya di sana dan itu adalah tahun-tahun yang menentukan dalam hidup saya, apa yang saya miliki hari ini. Saya berutang segalanya kepada La Masia dan Barcelona."