3 Pelatih yang Berhasil Meraih Gelar Bergengsi Bersama Klub Kecil
BolaSkor.com - Dalam sepak bola, peran seorang pelatih sangatlah besar. Tidak hanya meramu strategi untuk mengalahkan lawan, namun juga bertugas memilih pemain yang tepat dan melakukan perubahan selama pertandingan berlangsung.
Selain itu, pelatih juga punya tugas mengasah kemampuan para talenta muda dan mengembangkannya menjadi pemain hebat.
Sejumlah pelatih hebat seperti Zinedine Zidane, Pep Guardiola, Carlo Ancelotti hingga Massimiliano Allegri telah mencatatkan prestasi bersama klub yang dibelanya.
Zidane terkenal dengan cerita mengilap di Liga Champions bersama Real Madrid. Adapun Pep Guardiola memberikan gelar saat melatih Barcelona, Bayern Munchen hingga Manchester City.
Satu persamaan yang terlihat dari deretan pelatih top di atas adalah mereka meraih gelar saat menukangi klub besar. Namun, tidak semua pelatih punya kesempatan yang sama.
Berikut ini adalah tiga pelatih yang berhasil meraih gelar bergengsi kendati hanya menjadi arsitek klub kecil:
Jose Mourinho - FC Porto

Jose Mourinho berhasil mencapai sesuatu yang terlihat mustahil usai membawa FC Porto meraih gelar Liga Champions pada musim 2003-2004. Ia mendapatkan banyak pelajaran ketika masih berada di Barcelona dan memakai ilmu tersebut saat berkarier di Portugal.
FC Porto mengalahkan AS Monaco tiga gol tanpa balas di laga final. Sebelumnya, mereka menyingkirkan Manchester United pada fase gugur.
Mourinho membangun skuatnya dengan memanfaatkan generasi emas Portugal sepeti Vitor Baia, Ricardo Calvarho hingga Paulo Ferreira. Selain itu, Porto punya gelandang impresif yakni Deco.
Mourinho menerapkan strategi andalannya yaitu pertahanan yang solid. Pada babak gugur, Porto hanya kebobolan empat gol.
Tak lama berselang, The Special One meninggalkan Portistas Dragoes dan menuju Chelsea. Ia juga memboyong Calvarho dan Ferreira dalam rombongannya. Mourinho sekarang dikenal sebagai satu di antara manajer terbaik di dunia dengan menukangi sejumlah klub besar Eropa, namun Porto adalah batu pijakan pertamanya.
Diego Simeone - Atletico Madrid

Atletico Madrid bukanlah klub kecil pada hari ini. Diego Simeone pantas disebut sebagai dalang di balik kebangkitan Los Rojiblancos.
Atletico telah tampil pada dua final Liga Champions dalam empat tahun terakhir. Mereka hanya tidak beruntung karena melawan Real Madrid pada laga final.
Namun, pencapaian terbesar Simeone adalah saat memenangi gelar LaLiga pada musim 2013-2014. Saat itu, ia Atletico mengalahkan tim-tim kuat seperti Madrid dan Barcelona.
Simeone membangun pertahanan yang kuat di Atletico dengan pemain seperti Diego Godin, Miranda, Felipe Luiz, Juanfran, dan Gabi. Mereka juga memiliki pemain yang terampil seperti Antoine Griezmann dan Diego Costa di lini depan yang telah berkontribusi besar untuk kesuksesan klub.
Saat itu, Simeone membuat Atletico memenangi LaLiga usai mengoleksi 90 poin dari 38 pertandingan. Hebatnya, Atletico hanya empat kali menelan kekalahan selama satu musim.
Claudio Ranieri - Leicester City

Ranieri sudah pernah menjadi juru taktik sejumlah klub besar seperti Juventus dan Chelsea. Namun, ia justru meraih gelar besar pertamanya bersama Leicester City.
The Foxes membuat dongeng menjadi kenyataan usai meraih titel Premier League musim 2015-2016. Mereka merusak tradisi klub-klub dengan nama besar seperti Manchester United, Manchester City, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal.
Ranieri punya pemain kuat dalam timnyya seperti Danny Drinkwater, Kasper Schmeichel dan Christian Fuchs. Namun, dua pemain penting dalam kesuksesan tersebut adalah Jamie Vardy dan Riyad Mahrez.
Mahrez bertindak sebagai gelandang serang yang membuat banyak peluang untuk timnya. Sementara itu, Vardy bertugas menjadi juru gedor utama. Pemain asal Inggris tersebut mencetak 24 gol di Premier League musim itu, dan termasuk dalam tiga besar pencetak gol terbanyak.
The Foxes hanya kalah tiga kali dalam 38 pertandingan. Mereka menyelesaikan kompetisi dengan 81 poin, 10 poin lebih banyak dari peringkat kedua, Arsenal. Saat ini, Ranieri tengah berupaya mengulang kisah tersebut bersama Fulham.