3 Pelatih yang Berhasil Menjinakkan Ketajaman Cristiano Ronaldo
BolaSkor.com - Liverpool akan menghadapi Real Madrid pada laga final Liga Champions 2017-2018, di Olimpiyskiy National Sports Complex, Minggu (27/5). Satu di antara yang membuat Jurgen Klopp memutar otak adalah mencari cara menghentikan penyerang andalan El Real, Cristiano Ronaldo.
Penampilan Ronaldo pada Liga Champions 2017-2018 adalah yang terbaik jika dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Pemain 33 tahun tersebut telah mencetak 15 gol dalam 12 pertandingan di Liga Champions. Catatan tersebut menjadikan CR7 menduduki peringkat pertama pada daftar top scorer sementara.
Statistik tersebut membuat Klopp wajib meracik strategi khusus untuk meredam ketajaman Ronaldo. Namun, hal tersebut bukanlah perkara mudah. Juventus yang dikenal dengan pertahanan kokoh telah menjadi buktinya. Pada dua leg, Ronaldo tiga kali mengoyak jala gawang Gianluigi Buffon.
Akan tetapi, tidak ada gading yang tak retak. Ronaldo juga pernah menemui jalan buntu ketika menghadapi taktik atau pemain yang memang dipersiapkan untuk menjaganya. Klopp bisa mengambil ilmu dari ketiga pelatih ini jika tidak ingin Liverpool menjadi lumbung gol teranyar sang megabintang.
Berikut ini tiga pelatih yang pernah menjinakkan ketajaman Cristiano Ronaldo:
Pep Guardiola

Pep Guardiola bersinggungan dengan Cristiano Ronaldo ketika masih menjadi arsitek Barcelona. Ketika itu, Ronaldo merupakan pemain paling berbahaya yang dimiliki Real Madrid.
Menariknya, Guardiola hanya enam kali menghadapi CR7 di ajang La Liga. Rinciannya, Barcelona-nya Guardiola memenangi empat pertandingan, adapun Real Madrid-nya Ronaldo hanya meraih sebiji kemenangan.
Hebatnya lagi, dari enam pertandingan tersebut, Ronaldo hanya dua kali membobol gawang Los Cules. Bahkan, satu di antara dua gol tersebut diciptakan melalui titik putih. Jadi bagaimana resep Guardiola menghentikan Ronaldo?
Pada El Clasico pertama, beberapa peluang emas yang didapatkan Ronaldo berhasil dimentahkan kiper Barca, Victor Valdes. Pada akhir pertandingan, Lionel Messi dan kawan-kawan keluar sebagai pemenang dengan keunggulan 1-0.
Sementara itu, pada pertemuan kedua, Real Madrid kalah 2-0. Pada saat itu, Ronaldo tak mendapatkan asupan umpan yang cukup berkat dominasi Xavi Hernandez di lini tengah.
Dominasi Guardiola atas Ronaldo kian kentara pada 2010. Barcelona membantai El Real lima gol tanpa balas. Ronaldo yang diharapkan menjadi pendulang gol mati kutu dijaga Eric Abidal.
Penyerang tim nasional Portugal tersebut akhirnya meraih kemenangan pada El Clasico terakhir Pep Guardiola sebelum meninggalkan Barcelona pada 2013. Ronaldo mencetak gol kemenangan dan membawa El Real menaklukkan Blaugrana dalam perburuan gelar La Liga. Namun, di atas kertas buku sejarah pertarungan Ronaldo versus Guardiola, kehebatan pelatih asal Spanyol tersebut tidak terbantahkan.
Vicente Del Bosque

Pelatih asal Spanyol kembali menjadi antitesis bagi Ronaldo. Kali ini, Vicente Del Bosque yang berhasil membuat CR7 kehilangan tajinya.
Del Bosque dua kali membuat Ronaldo yang ketika itu memperkuat Portugal tak berkutik. Di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Spanyol yanng dinakhodai Del Bosque mengalahkan Portugal 1-0. Ketika itu, pertandingan berjalan sengit dengan beberapa tembakan yang membentur tiang gawang.
Pada pertemuan kedua yakni di Euro 2012, tim matador memenangi pertandingan dengan menaklukkan Portugal pada babak adu penalti. Sebelumnya kedua tim bermain 0-0 hingga babak tambahan.
Ronaldo yang ditunjuk sebagai algojo kelima bahkan tidak sempat melaksanakan eksekusinya karena dua pemain Portugal, Joao Moutinho dan Bruno Alves gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Pada dua pertandingan tersebut, sebenarnya lini belakang Spanyol dihuni oleh pemain-pemain yang berasal dari La Liga. Bahkan, rekan satu tim Ronaldo di Real Madrid. Gerard Pique, Carles Puyol, Sergio Ramos hingga Alvaro Arbeloa menjadi aktor dibalik performa Ronaldo yang melempem.
Carlo Ancelotti

Kembali pada musim 2006-2007. Carlo Ancelotti yang ketika itu menjadi bos di AC Milan menghadapi Manchester United yang diperkuat Ronaldo pada pertandingan semifinal Liga Champions.
Saat itu, Ronaldo dan Wayne Rooney menjadi dua ujung tombak yang sangat berbahaya. Kedua pemain dapat saling bertukar tempat ketika pertandingan sedang berjalan sehingga memengaruhi fokus bek lawan. Bahkan, pada musim 2006-2007, kedua pemain tersebut mendulang 46 gol bagi The Red Devils.
Pada leg pertama yang digelar di Old Trafford, Ronaldo mengemas satu gol adapun Rooney mencetak dua gol. Sementara itu, gelandang andalan AC Milan, Kaka, menciptakan dua gol dan membuat pertandingan berakhir dengan skor 3-2.
Pada leg kedua, keadaan berbalik 180 derajat. Ancelotti yang tak ingin mengulangi kesalahan memberikan tugas khusus untuk Gennaro Gattuso menghentikan pergerakan Ronaldo.
Pertandingan pun berakhir untuk kemenangan tuan rumah tiga gol tanpa balas. Taktik Ancelotti yang menugaskan Gattuso untuk menjaga Ronaldo sepanjang laga menjadi kunci kemenangan tersebut.