3 Momen Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah di Perempat Final Piala Dunia
BolaSkor.com - Piala Dunia 2018 sudah memasuki babak perempat final. Ada delapan tim yang memastikan diri ke babak perempat final, yakni Uruguay, Prancis, Brasil, Belgia, Rusia, Kroasia, Swedia, dan Inggris.
Laga perempat final Piala Dunia 2018 dimainkan pada tanggal 6-8 Juli 2018. Uruguay akan menghadapi Prancis pada 6 Juli 2018 malam WIB. Lalu diteruskan Brasil melawan Belgia pada 7 Juli 2018 dini hari WIB.
Selanjutnya, Rusia menghadapi Kroasia pada 7 Juli 2018 malam WIB. Diteruskan Swedia melawan Inggris pada 8 Juli 2018 dini hari WIB.
Dalam perjalanan sejarah, babak perempat final baru diterapkan pada Piala Dunia 1986 Meksiko. Sebelumnya, Piala Dunia menerapkan babak kedua usai penyisihan grup.
Banyak sekali kejadian yang menarik di Piala Dunia. Namun, hanya sedikit momen perempat final Piala Dunia yang dikenang hingga saat ini.
Bahkan, momen perempat final tersebut bisa dikatakan fenomenal. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut 3 momen paling fenomenal sepanjang sejarah di perempat final Piala Dunia:
1. Gol Tangan Tuhan Maradona di Piala Dunia 1986 Meksiko
Argentina berjumpa Inggris di perempat final Piala Dunia 1986 Meksiko. Albiceleste menjadi tim favorit untuk meraih gelar juara dengan diperkuat Diego Maradona.
Maradona mencetak dua gol fenomenal pada menit ke-51 dan 55, untuk unggul 2-0. Sebelum diperkecil oleh Inggris melalui Gary Lineker pada menit ke-81. Sehingga skor menjadi 2-1 untuk kemenangan Argentina.
Gol pertama Maradona dicetak sangat fenomenal. Gol ini menjadi bahan pembicaraan banyak orang hingga saat ini. Gol tersebut dicetak menggunakan tangan. Maka dari itu, gol tersebut disebut "Gol Tangan Tuhan".
"Gol Tangan Tuhan" akhirnya menjadi warna Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986. Maradona dianggap pahlawan, bahkan Tuhan.

Masyarakat Argentina akhirnya melahirkan kepercayaan Iglesia Maradoniana atau Gereja Maradona. Mereka memuja Maradona. "Gol Tangan Tuhan" atau The Hands of God itu kemudian diabadikan sebagai nama Kapel di gereja tersebut.
Sampai saat ini, gol tersebut masih bersifat abu-abu. Tidak ada pernyataan resmi gol itu kesalahan siapa atau pengakuan Maradona.
2. Kekerasan Ariel Ortega kepada Edwin van der Sar

Pertandingan perempat final Piala Dunia 1998 menyajikan pertandingan klasik antara Argentina menghadapi Belanda. Keduanya menjadi tim favorit untuk meraih gelar juara.
Argentina melaju ke babak perempat final usai menyingkirkan Inggris melalui adu tendangan penalti dengan skor 4-3 (2-2). Sedangkan Belanda lolos ke babak perempat final usai menyingkirkan Yugoslavia 2-1.
Pertandingan Argentina menghadapi Belanda tercipta sebuah momen yang masih dikenang hingga saat ini. Momen tersebut di mana pemain Argentina, Ariel Ortega, menanduk kiper Belanda Edwin van der Sar.
Ortega tanpa sebab mendatangi Van Der Sar dengan menanduknya. Alhasil, Ortega dihadiahi kartu merah bersama pemain Belanda, Arthur Numan, yang melakukan protes berlebihan serta keterlibatan dalam keributan pemain.
3. Kroasia dan Korea Selatan Melaju ke Semifinal untuk Pertama Kali
Perempat final yang fenomenal lainnya di Piala Dunia adalah keberhasilan Kroasia dan Korea Selatan. Kedua tim ini sukses dalam dua gelaran Piala Dunia dengan dua edisi berbeda.
Kisah dimulai dari Kroasia di Piala Dunia 1998. Kroasia berhasil melaju ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya usai memisahkan diri atau merdeka dari Yugoslavia.

Kiprah perdana Kroasia di Piala Dunia 1998 didukung materi pemain yang lumayan, yakni Davor Suker hingga Zvonimir Boban. Kroasia melaju sebagai kuda hitam ke babak perempat final, menghadapi Jerman.
Di luar dugaan, Kroasia berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 3-0. Kroasia pun melaju ke semifinal Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Sayang, Kroasia kalah 1-2 dari Prancis di semifinal. Namun, Kroasia berhasil menjadi tim ketiga terbaik Piala Dunia 1998 usai mengalahkan Belanda 2-1.

Dongeng keberhasilan Kroasia berlanjut ke Korea Selatan di Piala Dunia 2002. Korea Selatan berhasil melaju ke babak semifinal usai menyingkirkan Spanyol melalui adu tendangan penalti dengan skor 5-3 (0-0).
Korea Selatan menjadi tim paling fenomenal usai menyingkirkan Italia di babak 16 besar dengan skor 2-1. Sayang, dongeng Korea Selatan berakhir usai dikalahkan Jerman dengan skor 1-0. Korea Selatan menempati posisi keempat usai dikalahkan Turki dengan 3-2.