3 Manajer Pengangguran yang Berpeluang Gantikan Jose Mourinho
BolaSkor.com - Setelah sempat mereda, masa depan Jose Mourinho di Manchester United kembali jadi bahan pembicaraan. Hal itu tak terlepas dari sejumlah hasil minor yang diterima.
Manchester United hanya bermain 2-2 saat bersua klub penghuni zona merah, Southampton, dalam pertandingan pekan ke-14 Premier League 2018-2019, di St Mary's Stadium, Minggu (2/12) dini hari WIB. Bahkan, The Red Devils sempat tertinggal dua gol terlebih dahulu sebelum Romelu Lukaku dan Ander Harrera mencetak gol.
Tak heran, Jose Mourinho kembali tersudut. Sebelumnya, manajer asal Portugal itu sempat digosipkan akan didepak setelah Manchester United gagal menang dari klub beda level seperti West Ham United, Brighton and Hove Albion hingga Crstal Palace.
Usai pertandingan, Mourinho berdalih hasil imbang itu terjadi bukan karena taktik yang diusungnya. "Tidak ada masalah dengan taktik yang kami usung. Kami tidak menang karena karakter para pemain," sebut mourinho seperti dikabarkan BBC.
Baca juga:
Jose Mourinho Pertanyakan Daya Beli Pemain Manchester United
Masa Depan Jose Mourinho Jadi Kunci Kontrak Anyar David De Gea

Pada kasus sebelumnya, Mourinho beralasan Manchester United gagal menang karena tidak memboyong pemain yang dia inginkan pada bursa transfer. Tak pelak, bola salju kini sudah semakin menebal.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Manchester United terkait masa depan Jose Mourinho. Namun, mengganti The Special One dengan figur anyar dapat menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan.
Berikut ini tiga manajer pengangguran yang berpeluang menggeser singasana Jose Mourinho sebagai manajer Manchester United:
Antonio Conte

Antonio Conte adalah pelatih yang membawa Juventus kembali ke masa jayanya dari 2011 hingga 2014. Selain itu, Conte juga menunjukkan keahliannya dengan merengkuh gelar Premier League bersama Chelsea.
Antonio conte punya taktik yang berbeda dengan pelatih kebanyakan. Pelatih asal Italia itu gemar menggunakan formasi tiga bek dengan dua pemain sayap yang melebar. Formasi tersebut terbukti sukses di Juventus dan Chelsea.
Taktik tersebut dinilai akan cocok diterapkan di Manchester United. Apalagi, The Red Devils kerap kesulitan saat transisi dari bertahan ke menyerang. Menarik untuk ditunggu apakah The Godfather akan datang ke Old Trafford dan kembali menguasai Premier League untuk kedua kalinya.
Arsene Wenger

Wenger sudah kenyang betul makan asam garam sepak bola Inggris. Dia menjadi aktor utama di balik rentetan prestasi Arsenal selama lebih dari 20 tahun terakhir.
Arsene Wenger memenangi gelar Premier League tiga kali bersama Arsenal. Selain itu, The Gunners juga mencatatkan prestasi tak terkalahkan pada musim 2003-2004 yang sekarang dikenal dengan The Invicibles.
Taktik dan pendekatan Wenger kepada pertandingan sering mendapat acungan jempol. Selain itu, Wenger juga pandai dalam hal manajemen keuangan tim. Arsenal masih bisa bertahan di papan atas ketika sebagain besar uang klub digunakan untuk membangun Emirates Stadium.
Manchester United membutuhkan manajer seperti Wenger yang tidak hanya memotivasi para pemain, namun juga membawa kejayaan. Walhasil, Wenger berpeluang menambah warisan untuk sepak bola Inggris.
Zinedine Zidane

Zidane adalah satu di antara pemain terbaik di generasinya. Ia bisa menjadi melapetaka bagi lawan dengan keterampilan dan bakat alaminya dalam mengelola bola.
Zinedine Zidane telah memenangi semua gelar bergengsi baik sebagai pemain atau manajer. Kekuatan mental dan dedikasinya untuk tim tidak bisa diragukan.
Statistik Zidane di Real Madrid sangat mengilap. Dia memimpin Luka Modric dan kawan-kawan meraih tiga gelar Liga Champions berturut-turut. Hal itu sudah cukup menjadi alasan kuat untuk Manchester United menggaet Zidane.
Beberapa kabar menyebut Zidane mendapatkan banyak tawaran untuk kembali melatih. Namun, hingga saat ini Zizou masih nyaman menjadi pengangguran.
Dengan segala profil yang dimiliki, Zidane punya kans membawa Manchester United ke tempat seharusnya. Nilai plus lain adalah manajer asal Prancis itu andal menekan ego pemain bintang, sesuatu yang belum ditunjukkan Mourinho.