Italia Inggris Berita

3 Alasan Mengapa Man United Harus Memecahkan Rekor Transfer untuk Kalidou Koulibaly

Arief Hadi - Selasa, 18 Desember 2018

BolaSkor.com - Kebobolan 29 gol dari 17 laga yang telah berlangsung di Premier League jelas jadi aib untuk klub sekaliber Manchester United. Angka itu sudah lebih banyak dari jumlah kebobolan 28 gol di sepanjang musim lalu. Sekarang ini bahkan belum memasuki Hari Natal.

Kekalahan teranyar 1-3 Manchester United dari Liverpool seakan menjadi klimaks dari segala problematika yang ada di kubu Setan Merah. Dimulai dari bursa transfer musim panas yang buruk, isu hubungan buruk Jose Mourinho dengan Paul Pogba dan jajaran direksi, hingga inkonsistensi bermain.

Entah harus dimulai dari mana membicarakan permasalahan yang dihadapi Man United saat ini. Akan tapi, dari sudut pandang manajer, dalam hal ini Mourinho, fokusnya hanya melihat titik lemah tim dan berusaha memperbaikinya.

Tidak salah jika Mourinho terus dihubungkan dengan bek tengah semenjak bursa transfer musim panas hingga menjelang Januari 2019, bursa transfer musim dingin. Bek-bek tengah yang dimilikinya tak ada yang bermain sesuai ekspektasi.

Baca Juga:

Layangkan Tawaran hingga Rp 1,6 Triliun, Manchester United Masih Gagal Gaet Bek Anyar

4 Bek Serie A yang Dapat Dijual Seharga Rekor Transfer Van Dijk

Hakim Ziyech hingga Keita Balde: 8 Pemain Afrika yang Dapat Meramaikan Premier League

Kalidou Koulibaly

Chris Smalling, Phil Jones, Marcos Rojo, Eric Bailly, dan Victor Lindelof, selalu dimainkan bergantian oleh Mourinho. Dia tak punya duet bek sentral yang dapat diandalkan. Pencarian pemain di posisi itu berlanjut.

Toby Alderweireld, Diego Godin, Milan Skriniar, hingga Kalidou Koulibaly dikaitkan dengan Man United. Nama yang disebut terakhir kabarnya jadi fokus khusus Mourinho untuk coba didatangkan ke Old Trafford.

Permasalahannya adalah Napoli tak mau begitu saja melepasnya. Diberitakan The Times, Aurelio de Laurentiis, Presiden Napoli, menolak tawaran sebesar 90 juta poundsterling dari Man United.

Jika benar demikian, maka Man United harus mencobanya lagi di kesempatan berikutnya. Ada tiga alasan kuat mengapa Man United harus memecahkan rekor transfer bek, yang sekarang dimiliki Virgil van Dijk (dengan banderol 75 juta poundsterling), demi mendapatkan Koulibaly.

1. Perbandingan dengan Van Dijk

Menjadikan Van Dijk sebagai tolok ukur dengan statusnya sebagai bek termahal dunia, plus performa hebatnya di balik kekokohan lini belakang Liverpool yang baru kebobolan tujuh gol, Koulibaly bisa dibandingkan dengannya.

Statistik memperlihatkan kekuatan keduanya relatif imbang. Jumlah operan sempurna Van Dijk mencapai 68,99 berbanding 63,27 persen Koulibaly, lalu Koulibaly menang dari segi jumlah tekel yang dibuat per 1,93 kontra 1,09.

Kemudian, Van Dijk unggul kemenangan dalam duel bola udara 4,42 berbanding 2,47 Koulibaly. Bek Senegal kembali unggul dari sisi memotong jalur bola lawan (intercept) dengan 1,47 poin berbanding 1,22. Terakhir, Koulibaly melakukan total blok bola 1,53 berbanding 1,02 Van Dijk.

Dihitung total, Koulibaly memenangi tiga dari total lima aspek kemampuan bertahan itu - sementara Van Dijk unggul dua. Jadi, Man United tidak akan menyesal menghabiskan banyak uang untuk merekrut Koulibaly.

2. Pengakuan dari Carlo Ancelotti

"Sudah pasti, dia (Koulibaly) di antara (bek) terbaik yang pernah saya latih seperti Thiago Silva, Sergio Ramos, (Alessandro) Nesta, (Paolo) Maldini, (Fabio) Cannavaro, (Lilian) Thuram, (John) Terry, apakah saya harus melanjutkannya?! Saat ini dia jelas di antara yang terbaik di dunia."

Ancelotti, pelatih Napoli, mengatakannya November silam. Ucapannya itu masih relevan karena sekarang ini Napoli jadi tim ketiga di Serie A dengan pertahanan terbaik. Napoli juga bersaing merebutkan Scudetto dengan Juventus.

Belum cukup puas dengan komentar Ancelotti? Dua tahun lalu, Antonio Conte sangat ingin membawanya ke Chelsea karena tahu kualitas dari Koulibaly. Sayang, harapannya tak terwujud hingga ia dipecat di awal musim ini.

Kalidou Koulibaly

3. Konsisten dan Punya Potensi Sukses di Premier League

Konsisten jadi 'barang yang langka' di Man United saat ini, khususnya ketika berbicara performa bek tengah. Alih-alih konsisten bermain bagus, bek-bek Man United malah konsisten bermain buruk.

Koulibaly tidak demikian. Bek berusia 27 tahun tidak hanya punya kecepatan, kekuatan fisik, dan penempatan posisi dalam membaca permainan, dia juga dapat mencetak gol dari situasi bola mati.

Koulibaly juga contoh bek tengah yang dapat memainkan bola, membangun serangan dari lini belakang. Musim lalu, Koulibaly punya akurasi operan 91 persen dan berkontribusi dalam menjaga penguasaan bola Napoli.

Premier League bisa jadi tempat yang ideal bagi Koulibaly setelah sukses menaklukkan Serie A.

Bagikan

Baca Original Artikel