Analisis Feature Liga Dunia Liga Lain Berita

11 Calon Pencetak Gol Terbanyak Eropa Musim 2018/19

Arief Hadi - Selasa, 07 Agustus 2018

BolaSkor.com – Penghargaan Sepatu Emas Eropa di musim 2017/18 diberikan kepada megabintang FC Barcelona, Lionel Messi, yang menorehkan 34 gol di La Liga. Ini jadi kelima kalinya La Pulga memenangi penghargaan tersebut.

Penghargaan itu diberikan kepada pesepakbola yang menjadi top skor di Eropa, tentunya dengan mempertimbangkan koefisien poin level liga-liga Eropa yang tergabung di UEFA – poin tertinggi ada di lima liga top Eropa (Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, dan Prancis).

Musim 2018/19 akan segera bergulir. Lantas, siapa yang kira-kira akan menjadi pemenang penghargaan Sepatu Emas Eropa musim ini? Dari peraih musim lalu, Messi hingga Robert Lewandowski, berikut ulasannya.

1. Lionel Messi

Dalam lubuk hati terdalamnya, Messi mungkin ingin menebus performa buruknya dengan timnas Argentina di Piala Dunia 2018, atau mungkin juga untuk melukai rasa sakit hatinya karena gagal membawa negaranya melaju jauh. Obat termanjur untuk mengobatinya sudah pasti mencetak banyak gol dengan Barcelona.

Penyerang berusia 31 tahun bisa bermain kesetanan musim ini. Fans juga tentunya ingin Messi terus mencetak gol, menginspirasi timnya dari satu laga ke laga berikutnya, dan di akhir musim mampu meraih Copa del Rey, La Liga, serta Liga Champions. Treble winners ketiga dalam sejarah Barcelona jelas akan mengobati luka yang dirasakan Messi.

2. Mohamed Salah

Mari sama-sama melihat, apakah Mohamed Salah menyandang status one season wonder atau tidak musim ini. Winger asal Mesir akan menjalankan musim keduanya bersama Liverpool setelah musim lalu mencetak 32 gol di Premier League. Salah masih menjadi andalan Jurgen Klopp di lini depan Liverpool bersama Sadio Mane dan Roberto Firmino.

Tidak akan mudah bagi Salah mengulangi performanya musim lalu, karena lawan-lawan di Liverpool jelas sudah mengantisipasi permainan mantan pemain Chelsea dan AS Roma itu. Tapi, jika dia mampu meningkatkan performa lebih baik dari musim lalu, niscaya Salah berpotensi besar memenangi penghargaan Sepatu Emas Eropa.

3. Harry Kane

Jika ada penyerang dengan koleksi gol lebih dari 20 gol tiap musimnya selain Cristiano Ronaldo, maka sosok itu adalah Harry Kane. Striker Tottenham Hotspur telah membuktikan bahwa dia bukan one season wonder saat dua kali memenangi penghargaan top skor Premier League, sebelum trennya itu dihentikan Salah musim lalu.

Kane mencetak 30 gol – lebih rendah dua gol dari Salah. Musim ini, jika dia tidak diganggu cedera atau inkonsistensi bermain, Kane juga berpotensi memenangi penghargaan Sepatu Emas Eropa. Apalagi, para pemain Tottenham yang kerap memberinya suplai bola masih bertahan dengan klub saat ini.

4. Cristiano Ronaldo

Pindah ke Juventus tidak menurunkan kemungkinannya memenangi Sepatu Emas Eropa 2018/19. Cristiano Ronaldo tetaplah Cristiano Ronaldo. Tidak peduli di mana dia bermain, level bermain peraih lima Ballon d’Or dan lima titel Liga Champions tak akan mengalami perubahan signifikan.

Ronaldo memang tidak memiliki rekan yang sama seperti saat membela Real Madrid, tapi Juventus juga memiliki pemain berkualitas yang dapat memberi Ronaldo suplai bola yang diinginkan agar bisa dikonversi menjadi gol. Musim lalu, Ronaldo mencetak 26 gol di La Liga.

Permasalahan yang mungkin mengganjal Ronaldo memenangi Sepatu Emas Eropa adalah kultur sepak bola Italia. Klub-klub Serie A memiliki pertahanan yang rapat dan sarat akan permainan taktik dibanding La Liga.

5. Neymar

Koefisien poin di Prancis lebih kecil dari Inggris, Spanyol, dan Italia karena persaingan yang relatif tidak berimbang di Ligue 1. Paris Saint-Germain (PSG) merupakan kekuatan utama yang dominan di Prancis. Level bermain mereka jauh di atas klub-klub lainnya dengan koleksi bintang yang mereka miliki.

Tanpa halangan berarti, Neymar diprediksi kuat akan menjadi top skor di Ligue 1. Tentu saja selama dia bisa tampil prima (tidak kebanyakan diving), terhindar dari cedera, bintang asal Brasil akan jadi momok bagi lawan-lawannya di Ligue 1.

6. Robert Lewandowski

Salah satu penyerang terbaik Eropa dengan tipikal striker klasik nomor 9 yang masih tersisa di dunia. Robert Lewandowski tampak tidak akan pergi dari Bayern Munchen dan melanjutkan dedikasinya menjadi lima tahun di sana. Jika benar demikian, maka Lewandowski berpotensi menjadi top skor Eropa musim ini.

Pasalnya, Lewandowski sudah sangat memahami permainan rekan setimnya di Bayern. Kehadiran pelatih baru, Niko Kovac, hanya akan mengubah permainan Bayern secara menyeluruh, tanpa mengurangi kualitas individu pemain. Musim lalu, Lewandowski mencetak 29 gol di Bundesliga. Musim ini? 35 gol? 40 gol? Mungkin saja.

7. Mauro Icardi

Dalam kondisi bugar karena tidak bermain di Piala Dunia 2018, plus tidak ada perubahan besar di Inter Milan bisa meningkatkan efisiensi mencetak gol Mauro Icardi musim ini. Apalagi Inter banyak mendatangkan pemain baru berkualitas di musim panas.

Luciano Spalletti akan sangat mengandalkan Icardi untuk mempertahankan performanya musim lalu, ketika mencetak 29 gol di Serie A dan menjadi top skor bersama striker Lazio, Ciro Immobile.

8. Edinson Cavani

Sama seperti Neymar, kesempatan Edinson Cavani menjadi top skor PSG dan Ligue 1 sangat besar musim ini. Cavani juga berstatus salah satu striker terbaik Eropa dengan penyelesaian akhirnya yang klinikal. Satu peluang – matang atau setengah peluang – bisa dikonversi striker asal Uruguay menjadi gol.

Musim lalu, Cavani mencetak 28 gol di Ligue 1. Perannya semakin sentral di lini depan PSG karena dia tidak lagi harus bersaing dengan Zlatan Ibrahimovic dalam merebutkan posisi penyerang tengah. Cavani membentuk trisula maut bersama Neymar dan Kylian Mbappe.

9. Luis Suarez

Mesin pencetak gol yang tidak dapat dihentikan jika bermain dalam kondisi terbaiknya. El Pistolero memiliki kemampuan lengkap sebagai seorang penyerang handal. Tidak hanya tajam mencetak gol, Luis Suarez juga dapat mendribel bola dengan lincah melewati lawan.

Messi dan Suarez bak memiliki hubungan telepati dengan pemahaman hebat keduanya saat tampil bersama. Jika di satu laga Messi memberi banyak assist untuk gol Suarez, maka di kesempatan lainnya gantia Suarez yang melakukan hal tersebut kepada Messi.

10. Romelu Lukaku

Musim pertama Romelu Lukaku di Manchester United tidak berjalan baik dari segi kolektivitas, karena Red Devils tak meraih satupun trofi. Namun, Lukaku tampil hebat di musim pertamanya dengan torehan total 27 gol di seluruh kompetisi, 16 di antaranya tercipta di Premier League.

Jika dia sudah tampil hebat di musim debutnya, seharusnya di musim kedua Lukaku tampil lebih ganas lagi karena sudah memahami permainan Man United dan juga rekan setimnya. Jika konsisten mencetak gol, striker berusia 25 tahun akan bersaing merebutkan penghargaan Sepatu Emas Eropa.

11. Sergio Aguero

Striker berusia 30 tahun sudah membuka keran golnya melalui ajang Community Shield. Dua gol Sergio Aguero memberikan kemenangan 2-0 untuk Manchester City atas Chelsea – menambah torehan golnya untuk Man City menjadi 201 gol.

Hal itu mengindikasikan, bahwa usia hanyalah angka di atas secarik kertas bagi Aguero. Andai dia bisa terhindar dari cedera dan rajin mencetak gol, Aguero juga bisa bersaing menjadi top skor Eropa dan memberikan kesuksesan kepada Man City.

Bagikan

Baca Original Artikel